Paling kurang ada empat kegunaan logika: pertama, membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berfikir secara rasional, kritis, lurus, tepat, tertib, metodis, dan koheren; kedua, meningkatkan kemampuan berfikir secara abstrak, cermat, objektif; ketiga, menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berfikir secara tajam dan mandiri; keempat, meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kekeliruan serta kesesatan.
Bagi ilmu pengetahuan, logika merupakan keharusan. Tidak ada ilmu penegtahhuan yang tidak didasarkan pada logika. Ilmmu penegetahuan tanpa logika tidak akan mencapai kebenaran ilmiah. Sebagaimana dikemukakan oleh bapak logika Aristoteles, logika benar-benar merupakan alat bagi seluruh ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, barang siapa yang mempelajari logika, sesungguhnya ia telah menggenggam master key untuk membuka semua pintu masuk keberbagai disiplin ilmu pengetahuan.
dalam kajian epistomelogi, pengetahuan disebut benar jika ia diperoleh melalui cara-cara yang bertanggung jawab dan menunujukkan adanya kesesuaian dengan kenyataan. Yang dimaksud dengan cara yang bertanggung jawab adalah cara yang secara formal bisa diterima oleh akal sehat. Sedang yang dimaksud dengan sesuai dengan keadaan pengetahuan yang secara materiil bisa dibuktikan pada kenyataan.
Dalam proses pengetahuan itu, logika berperan pad posisi yang pertama, yaitu sebagai “jalan” atau cara yang sehat untuk memperoleh pengetahuan yang benar. Maka logika merupakan hukum atau peratuaran normal, yang dengan melaluinya akan diperoleh pengetahuan yang benar. Disebut “akan diperoleh” karena belum tentu benar-benar akan diperoleh. itulah sebabnya, dengan mengikuti “jalan”nya, logika “menjanjikan” hanya akan diperoleh pengetahuan yang “tepat”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar